Selasa, 29 Juli 2008

Kanker Serviks (leher rahim)

Istilah

Setiap benjolan atau pertumbuhan baru di bagian manapun dari tubuh kita disebut tumor. Tumor ada 2 jenis, yaitu : tumor jinak dan tumor ganas. Istilah lain dari tumor ganas adalah kanker. sifat tumor jinak adalah pertumbuhannya lambat, dan tidak merusak jaringan sekitarnya. Sedangkan tumor ganas, sesuai dengan namanya pertumbuhannya sangat cepat, merusak jaringan sekitarnya, dan dapat menyebar. Setiap bagian tubuh kita dapat terkena kanker.

Leher rahim adalah bagian dari rahim. Sedangkan rahim termasuk alat kelamin bagian dalam, disamping vagina, indung telur (ovarium) dan asluran telur. Bagian-bagian dari rahim adalah puncak rahim, badan rahim dan leher rahim. Ujung leher rahim disebut mulut rahim. Leher rahim dan mulut rahim ini berada didalam vagina.

Penyebab kanker leher rahim

Penyebab yang diduga kuat dapat menimbulkan kanker leher rahim adalah :

1. Sperma yang mengandung komplemen histon (sejenis protein) yang nantinya bereaksi dengan unsur DNA sel leher rahim.

2. Air mani yang bersifat alkalis sehingga menimbulkan perubahan pada sel rahim.

3. Mycoplasma (sejenis bakteri)

4. Ehlamydla (sejenis bakteri)

5. Virus Herpes simpleks tipe 2

6. Virus papiloma manusia

Sedangkan faktor risiko untuk terjadinya kanker leher rahim adalah :

1. Tingkat sosial ekonomi dan pendidikan yang rendah. Ini berkaitan dengan rendahnya kebersihan di daerah kemaluan.

2. Hubungan seksual pertama kali pada usia muda/kawin muda (dibawah usia 16 tahun)

3. Sering melahirkan, terlebih bila jarak anak terlampau dekat.

4. Pasangan seksual lebih dari 2

5. Perokok (demikian juga perokok pasif). Risiko perokok akan meningkat 4-13 kali. Diperkirakan nikotin bersifat racun terhadap sel epitel rahim sehingga memudahkan infeksi virus.

Gejala-gejala

Dibawah ini adalah gejala-gejala yang sering dialami :

1. Keputihan berbau busuk, terkadang disertai darah

2. Pendarahan bercak/setitik setelah ebrsetubuh

3. Keluar cairan encer berbau busuk

4. Keluhan tidak khas di daerah perut bawah dan panggul

5. Pendarahan banyak dari kemaluan

Pada saat itu di mulut rahim terdapat luka/borok, yang lama kelamaan akan berkembang menjadi berdungkul-dungkul, mirip bunga kol.

Deteksi Dini

Sisi positif kanker leher rahim adalah dapat di temukan dalam stadium dini, bahkan saat masih berupa sel pra kanker. Keuntungan dilakukannya deteksi dini adalah peluang kesembuhan setelah pengobatan meningkat. Hanya saja untuk mengetahuinya perlu dilakukan pemeriksaan khusus, yaitu yg dikenal dengan tes pap (pap smear).

Pemeriksaan ini dilakukan dengan mengambil contoh sel-sel dari mulut rahim, lalu dibuat hapusan pada kaca. Setelah diwarnai kemudian dilihat dibawah mikroskop. Akan tampak gambaran sel-sel normal, peradangan atau sel ganas (bila ada). Bila terdapat sel ganas maka akan dilakukan pemeriksaan lain yg lebih teliti untuk menentukan sampai sejauh mana keganasannya. Disinilah keuntungan pemeriksaan pap smear, karena dapat mendeteksi adanya sel ganas di suatu jaringan, sedangkan dengan mata biasa tampaknya tak ada perbedaan.

Pemeriksaan pap smear dianjurkan untuk dilakukan secara berkala meskipun tidak ada keluhan apa-apa. Dan ini hanya untuk mereka yang sudah menikah, mengingat pemeriksaan dilakukan melalui vagina. Cara pemeriksaannya sebagai berikut :

1. Berbaring telentang dengan tungkai ditekuk pada sendi paha dan sendi lutut.

2. Pada vagina dipasang suatu alat yang disebut spekulum sehingga nampaklah mulut rahim.

3. Dengan sebuah spatula dibuat hapusan melingkar pada mulut rahim tersebut.

Keseluruhan proses ini memakan waktu tidak lebih dari 1 menit dan tidak menimbulkan rasa nyeri sama sekali. Proses selanjutnya berlangsugn di laboratorium Patologi Anatomi.

Saat Pemeriksaan

Pada dasarnya pap smear dapat dilakukan kapan saja, namun untuk mendapatkan hasil yang baik perlu diperhatikan hal-hal dibawah ini :

1. Pada saat pemeriksaan tidak sedang haid atau ada pendarahan lain.

2. Tidak menyemprot vagina dengan bahan apapun (pewangi/pembersih) paling tidak 24 jam sebelum pemeriksaan

3. Menghentikan semua pengobatan yang dimasukkan kedalam vagina 1 minggu sebelum pemeriksaan. Untuk hal ini harus seijin dokter terlebih dahulu.

4. Bagi ibu yang baru saja bersalin, pemeriksaan ditunda sampai 6 minggu setelah bersalin.

5. Demikian juga bagi ibu yang baru menjalani operasi kandungan dianjurkan menunggu sampai 6 minggu setelah operasi.

6. Ada yang menganjurkan untuk tidak berhubungan suami istri sejak 3 hari sebelum pemeriksaan. Namun hal ini tidak mutlak.

Semua persyaratan tersebut ditujukan agar gambaran sel-sel yang didapatkan tidak terkontaminasi dengan bentukan-bentukan yang mengacaukan pembacaan.

Pengobatan

Penanganan kanker leher rahim ada beberapa jenis tergantung stadium, kondisi fisik penderita, serta faktor lain. Pada tahap yg sangat dini bisa hanya berupa koagulasi atau pengambilan sebagian mulut rahim yang mengandung sel kanker tersebut. Pada stadium selanjutnya bisa berupa operasi pengangkatan rahim secara luas. Tindakan tersebut dikombinasikan dengan penyinaran (radiasi) atau pemberian obat-obat anti kanker (sitostatika). Pada stadium akhir penanganan hanya ditujukan untuk menghilangkan keluhan.

Boleh dikatakan pap smir merupakan suatu pemeriksaan screening yang mudah, murah dan tereprcaya. Sehingga untuk menjalaninya tak perlu menunggu datangnya gejala. Bila hasil pemeriksaan menunjukkan adanya kelainan, janganlah menunda untuk menjalani pengobatan, karena sel-sel ganas akan berkembang dengan cepat. Diatas semua itu, Sang Maha Penentu adalah Allah SWT, sedang manusia wajib berusaha semaksimal mungkin. Wallahu 'alam bisshowab.

[dr. Vyn, SpOG]

Rabu, 16 Juli 2008

HAFALAN SHALAT DELISA

Ada sebuah keluarga di Lhok Nga - Aceh, yang selalu menanamkan ajaran Islam dalam kesehariannya. Mereka adalah keluarga Umi Salamah dan Abi Usman. Mereka memiliki 4 bidadari yang solehah: Alisa Fatimah, (si kembar) Alisa Zahra & Alisa Aisyah, dan si bungsu Alisa Delisa. Setiap subuh, Umi Salamah selalu mengajak bidadari-bidadarinya sholat jama'ah. Karena Abi Usman bekerja sebagai pelaut di salah satu kapal tanker perusahaan minyak asing - Arun yang pulangnya 3 bulan sekali.

Awalnya Delisa susah sekali dibangunkan untuk sholat subuh. Tapi lama-lama ia bisa bangun lebih dulu ketimbang Aisyah. Setiap sholat jama'ah, Aisyah mendapat tugas membaca bacaan sholat keras-keras agar Delisa yang ada di sampingnya bisa mengikuti bacaan sholat itu. Umi Salamah mempunyai kebiasaan memberikan hadiah sebuah kalung emas kepada anak-anaknya yang bisa menghafal bacaan sholat dengan sempurna.

Begitu juga dengan Delisa yang sedang berusaha untuk menghafal bacaan sholat agar sempurna. Agar bisa sholat dengan khusyuk. Delisa berusaha keras agar bisa menghafalnya dengan baik. Selain itu Abi Usman pun berjanji akan membelikan Delisa sepeda jika ia bisa menghafal bacaan sholat dengan sempurna. Sebelum Delisa hafal bacaan sholat itu, Umi Salamah sudah membelikan seuntai kalung emas dengan gantungan huruf D untuk Delisa. Delisa senang sekali dengan kalung itu. Semangatnya semakin menggebu-gebu.

Tapi entah mengapa, Delisa tak pernah bisa menghafal bacaan sholat dengan sempurna. 26 Desember 2004 Delisa bangun dengan semangat. Sholat subuh dengan semangat. Bacaan nyanyaris sempurna, kecuali sujud. Bukannya tertukar tapi tiba-tiba Delisa lupa bacaan sujudnya. Empat kali sujud, empat kali Delisa lupa. Delisa mengabaikan fakta itu. Toh nanti pas di sekolah ia punya waktu banyak untuk mengingatnya.

Umi ikut mengantar Delisa. Hari itu sekolah ramai oleh ibu-ibu. Satu persatu anak maju dan tiba giliran Alisa Delisa. Delisa maju, Delisa akan khusuk. Ia ingat dengan cerita Ustad Rahman tentang bagaimana khusuknya sholat Rasul dan sahabat-sahabatnya. "Kalo orang yang khusuk pikirannya selalu fokus. Pikirannyasatu." Nah jadi kalian sholat harus khusuk. Andaikata ada suara ribut disekitar, tetap khusuk. Delisa pelan menyebut "ta'awudz". Sedikit gemetar membaca "bismillah". Mengangkat tangannya yang sedikit bergetar meski suara dan hatinya pelan-pelan mulai mantap. "Allahu Akbar".

Seratus tiga puluh kilometer dari Lhok Nga. Persis ketika Delisa usai bertakbiratul ihram, persis ucapan itu hilang dari mulut Delisa. Persis ditengah lautan luas yang beriak tenang. LANTAI LAUT RETAK SEKETIKA. Dasar bumi terbang seketika! Merekah panjang ratusan kilometer. Menggentarkan melihatnya. Bumi menggeliat. Tarian kematian mencuat. Mengirimkan pertandakelam menakutkan. Gempa menjalar dengan kekuatan dahsyat. Banda Aceh rebah jimpa. Nias lebur seketika. Lhok Nga menyusul.

Tepat ketika di ujung kalimat Delisa, tepat ketika Delisa mengucapkan kata "wa-ma-ma-ti" , lantai sekolah bergetar hebat. Genteng sekolah berjatuhan. Papan tulis lepas, berdebam menghajar lantai. Tepat ketika Delisa bisa melewati ujian pertama kebolak-baliknya, Lhok Nga bergetar terbolak-balik. Gelas tempat meletakkan bunga segar di atas meja bu guru Nur jatuh. Pecah berserakan di lantai, satu beling menggores lengan Delisa. Menembus bajunya. Delisa mengaduh.

Umi dan ibu-ibu berteriak di luar. Anak-anak berhamburan berlarian. Berebutan keluar dari daun pintu. Situasi menjadi panik. Kacau balau. "GEMPAR"! "Innashalati, wanusuki, wa-ma... wa-ma... wa-ma-yah-ya,wa-ma-ma-ti. .." Delisa gemetar mengulang bacaannya yang tergantung tadi. Ya Allah, Delisa takut... Delisa gentar sekali. Apalagi lengannya berdarah membasahi baju putihnya. Menyemburat merah. Tapi bukankah kata Ustadz Rahman, sahabat Rasul bahkan tetap tak bergerak saat sholat ketika punggungnya digigit kalajengking? Delisa ingin untuk pertama kalinya ia sholat, untuk pertamakalinya ia bisa membaca bacaan sholat dengan sempurna, Delisa ingin seperti sahabat Rasul. Delisa ingin khusuk, ya Allah...Gelombang itu menyentuh tembok sekolah.

Ujung air menghantam tembok sekolah. Tembok itu rekah seketika. Ibu Guru Nur berteriak panik. Umi yang berdiri di depan pintu kelas menunggui Delisa, berteriak keras ...SUBHANALLAH! Delisa sama sekali tidak mempedulikan apa yang terjadi. Delisa ingin khusuk. Tubuh Delisa terpelanting. Gelombang tsunami sempurna sudah membungkusnya. Delisa megap-megap. Gelombang tsunami tanpa mengerti apayang diinginkan Delisa, membanting tubuhnya keras-keras. Kepalanya siap menghujam tembok sekolah yang masih bersisa. Delisa terus memaksakan diri, membaca takbir setelah "i'tidal..." "Al-la-hu-ak- bar..." Delisa harus terus membacanya!

Delisa tidak peduli tembok yang siap menghancurkan kepalanya. Tepat Delisa mengatakan takbir sebelum sujud itu, tepat sebelum kepalanya menghantam tembok itu, selaksa cahaya melesat dari "Arasy Allah." Tembok itu berguguran sebelum sedikit pun menyentuh kepala mungil Delisa yang terbungkus kerudung biru. Air keruh mulai masuk, menyergap Kerongkongannya. Delisa terbatuk.

Badannya terus terseret. Tubuh Delisa terlempar kesana kemari. Kaki kanannya menghantam pagar besi sekolah. Meremukkan tulang belulang betis kanannya. Delisa sudah tak bisa menjerit lagi. Ia udah sempurna pingsan. Mulutnya minum berliter air keruh. angannya juga terantuk batang kelapa yang terseret bersamanya. Sikunya atah. Mukanya penuh baret luka dimana-mana. Dua giginya patah. Darah enyembur dari mulutnya. Saat tubuh mereka berdua mulai perlahan tenggelam, Ibu Guru Nur melepas kerudung robeknya. Mengikat tubuh Delisa yang pingsan di atas papan sekencang yang ia bisa dengan kerudung itu. Lantas sambil menghela nafas penuh arti, melepaskan papan itu dari tangannya pelan-pelan, sebilah papan dengan Delisa yang terikat kencang diatasnya. "Kau harus menyelesaikan hafalan itu, sayang...!" Ibu Guru Nur berbisik sendu. Menatap sejuta makna. Matanya meredup. Tenaganya sudah habis. Ibu Guru Nur bersiap menjemput syahid.

Minggu, 2 Januari 2005 Dua minggu tubuh Delisa yang penuh luka terdampar tak berdaya. Tubuhnya tersangkut di semak belukar. Di sebelahnya terbujur mayat Tiur yang pucat tak berdarah. Smith, seorang prajurit marinir AS berhasil menemukan Deli sayang tergantung di semak belukar, tubuhnya dipenuhi bunga-bunga putih. Tubuhnya bercahaya, berkemilau, menakjubkan!

Delisa segera dibawa ke Kapal Induk John F. Kennedy. Delisa dioperasi, kaki kanannya diamputasi. Siku tangan kanannya di gips. Luka-luka kecil di kepalanya dijahit. Muka lebamnya dibalsem tebal-tebal. Lebih dari seratus baret di sekujur tubuhnya. Aisyah dan Zahra, mayatnya ditemukan sedang berpelukan. Mayat Fatimah juga sudah ditemukan. Hanya Umi Salamah yang mayatnya belum ditemukan. Abi Usman hanya memiliki seorang bidadari yang masih belum sadar dari pingsan.

Prajurit Smith memutuskan untuk menjadi mu'alaf setelah melihat kejadian yang menakjubkan pada Delisa. Ia mengganti namanya menjadi Salam.T iga minggu setelah Delisa dirawat di Kapal induk, akhirnya ia diijinkan pulang. Delisa dan Abi Usman kembali ke Lhok Nga. Mereka tinggal bersama para korban lainnya di tenda-tenda pengungsian.

Hari-hari diliputi duka. Tapi duka itu tak mungkin di diamkan berkepanjangan. Abi Usman dan Delisa kembali ke rumahnya yang dibangun kembali dengan sangat sederhana. Delisa kembali bermain bola, Delisa kembali mengaji, Delisa dan anak-anak korban tsunami lainnya, kembali sekolah dengan peralatan seadanya. Delisa kembali mencoba menghafal bacaan sholat dengan sempurna. Ia sama sekali sulit menghafalnya. "Orang-orang yang kesulitan melakukan kebaikan itu,mungkin karena hatinya Delisa. Hatinya tidak ikhlas! Hatinya jauh dariketulusan." Begitu kata Ubai salah seorang relawan yang akrab dengan Delisa.
21 Mei 2005

Ubai mengajak Delisa dan murid-muridnya yang lain ke sebuah bukit. Hari itu Delisa sholat dengan bacaan sholat yang sempurna. Tidak terbolak-balik. Delisa bahkan membaca doa dengan sempurna. Usai sholat, Delisa terisak. Ia bahagia sekali. Untuk pertama kalinya ia menyelesaikan sholat dengan baik. Sholat yang indah. Mereka belajar menggurat kaligrafi di atas pasir yang dibawanya dengan ember plastik.

Sebelum pergi meninggalkan bukit itu, Delisa meminta ijin mencuci tangan di sungai dekat dari situ. Ketika ujung jemarinya menyentuh sejuknya air sungai. Seekor burung belibis terbang di atas kepalanya. Memercikkan air di mukanya. Delisa terperanjat. Mengangkat kepalanya. Menatap burung tersebut yang terbang menjauh. Ketika itulah Delisa menatap sesuatu di seberang sungai. Kemilau kuning. Indah menakjubkan, memantulkan cahaya matahari senja. Sesuatu itu terjuntai di sebuah semak belukar indah yang sedang berbuah. Delisa gentar sekali. Ya Allah! Seuntai kalung yang indah tersangkut. Ada huruf D disana. Delisa serasa mengenalinya. D untuk Delisa. Di atas semak belukar yang merah buahnya. Kalung itu tersangkut ditangan. Tangan yang sudah menjadi kerangka. Sempurna kerangka manusia. Putih. Utuh. Bersandarkan semak belukar itu. UMMI........ .......

inspiratory Tere Liye
dr. Alif Vyno Hidatullah, SpOG

Senin, 14 Juli 2008

MENYIKAPI KONTROVERSI AUTISME DAN IMUNISASI MMR

Kasus penderita autisme tampaknya semakin meningkat pesat. Autisme tampak menjadi seperti epidemi ke berbagai belahan dunia. Dilaporkan terdapat kenaikan angka kejadian penderita Autisme yang cukup tajam di beberapa negara. Keadaan tersebut di atas cukup mencemaskan mengingat sampai saat ini penyebab autisme multifaktorial, masih misterius dan sering menjadi bahan perdebatan diantara para klinisi.
Autisme adalah gangguan perkembangan pervasif pada anak yang ditandai dengan adanya gangguan dan keterlambatan dalam bidang kognitif, bahasa, perilaku, komunikasi dan interaksi sosial.Perdebatan yang terjadi akhir-akhir ini berkisar pada kemungkinan hubungan autisme dengan imunisasi MMR (Mumps, Measles, Rubella). Banyak orang tua menolak imunisasi karena mendapatkan informasi bahwa imunisasi MMR dapat mengakibatkan autisme. Akibatnya anak tidak mendapatkan perlindungan imunisasi untuk menghindari penyakit-penyakit justru yang lebih berbahaya seperti hepatitis B, Difteri, Tetanus, pertusis, TBC dan sebagainya. Banyak penelitian yang dilakukan secara luas ternyata membuktikan bahwa autism tidak berkaitan dengan imunisasi MMR. Tetapi memang terdapat penelitian yang menunjukkan bahwa Autism dan imunisasi MMR berhubungan.
Imunisasi MMR adalah imunisasi kombinasi untuk mencegah penyakit Campak, Campak Jerman dan Penyakit Gondong. Pemberian vaksin MMR biasanya diberikan pada usia anak 16 bulan. Vaksin ini adalah gabungan vaksin hidup yang dilemahkan. Semula vaksin ini ditemukan secara terpisah, tetapi dalam beberapa tahun kemudian digabung menjadi vaksin kombinasi. Kombinasi tersebut terdiri dari virus hidup Campak galur Edmonton atau Schwarz yang telah dilemahkan, Componen Antigen Rubella dari virus hidup Wistar RA 27/3 yang dilemahkan dan Antigen gondongen dari virus hidup galur Jerry Lynn atau Urabe AM-9.
Pendapat yang mendukung autism berkaitan dengan imunisasi
Terdapat beberapa penelitian dan beberapa kesaksian yang mengungkapkan Autisme mungkin berhubungan dengan imunisasi MMR.Reaksi imunisasi MMR secara umum ringan, pernah dilaporkan kasus meningoensfalitis pada minggu 3-4 setelah imunisasi di Inggris dan beberapa tempat lainnya.Reaksi klinis yang pernah dilaporkan meliputi kekakuan leher, iritabilitas hebat, kejang, gangguan kesadaran, serangan ketakutan yang tidak beralasan dan tidak dapat dijelaskan, defisit motorik/sensorik, gangguan penglihatan, defisit visual atau bicara yang serupa dengan gejala pada anak autism.
Andrew Wakefielddari Inggris melakukan penelitian terhadap 12 anak, ternyata terdapat gangguan Inflamantory Bowel disesase pada anak autism. Hal ini berkaitan dengan setelah diberikan imunisasi MMR. Bernard Rimland dari Amerika juga mengadakan penelitian mengenai hubungan antara vaksinasi terutama MMR (measles, mumps rubella ) dan autisme. Wakefield dan Montgomery melaporkan adanya virus morbili (campak) dengan autism pada 70 anak dari 90 anak autism dibandingkan dengan 5 anak dari 70 anak yang tidak autism. Hal ini hanya menunjukkan hubungan, belum membuktikan adanya sebab akibat.
Jeane Smith seorang warga negara Amerika bersaksi didepan kongres Amerika : kelainan autis dinegeri ini sudah menjadi epidemi, dia dan banyak orang tua anak penderta autisme percaya bahwa anak mereka yang terkena autisme disebabkan oleh reaksi dari vaksinasi. Sedangkan beberapa orang tua penderita autisme di Indonesia pun berkesaksian bahwa anaknya terkena autisme setelah diberi imunisasi
Pendapat yang menentang bahwa imunisasi menyebabkan autisme
Sedangkan penelitian yang mengungkapkan bahwa MMR tidak mengakibatkan Autisme lebih banyak lagi dan lebih sistematis. Brent Taylor, melakukan penelitian epidemiologik dengan menilai 498 anak dengan Autisme. Didapatkan kesimpulan terjadi kenaikkan tajam penderita autism pada tahun 1979, namun tidak ada peningkatan kasus autism pada tahun 1988 saat MMR mulai digunakan. Didapatkan kesimpulan bahwa kelompok anak yang tidak mendapatkan MMR juga terdapat kenaikkan kasus aurtism yang sama dengan kelompok yang di imunisasi MMR.
Dales dkk seperti yang dikutip dari JAMA (Journal of the American Medical Association) 2001, mengamati anak yang lahir sejak tahun 1980 hingga 1994 di California, sejak tahun 1979 diberikan imunisasi MMR. Menyimpulkan bahwa kenaikkan angka kasus Autism di California, tidak berkaitan dengan mulainya pemberian MMR.
Intitute of medicine, suatu badan yang mengkaji keamanan vaksin telah melakukan kajian yang mendalam antara hubungan Autisme dan MMR. Badan itu melaporkan bahwa secara epidemiologis tidak terdapat hubungan antara MMR dan ASD. The British Journal of General Practice mepublikasikan penelitian De Wilde, pada bulan Maret 2001. Meneliti anak dalam 6 bulan setelah imunisasi MMR dibandingkan dengan anak tanpa Autisme. Menyimpulkan tidak terdapat perubahan perilaku anak secara bermakna antara kelompok control dan kasus. Pada jurnal ilmiah Archives of Disease in Childhood, September 2001, The Royal College of Paediatrics and Child Health, menegaskan bahwa tidak ada bukti ilmiah yang mendukung adanya hipoteda kaitan imunisasi MMR dan Autisme. Para profesional di bidang kesehatan tidak usah ragu dalam merekomendasikan imunisasi MMR pada pasiennya.
Makela A, Nuorti JP, Peltola H tim peneliti dari Central Hospital Helsinki dan universitas Helsinky Finlandia pada bulan Juli 2002 telah melakukan penelitian terhadap 535.544 anak yang mendapatkan imunisasi MMR sejak 1982 hingga 1986, yang dilakukan pengamatan 3 bulan setelah di Imunisasi. Mereka menyimpulkan bahwa tidak menunjukkan hubungan yang bermakana antara imunisasi MMR dengan penyakit neurologis (persrafan) seperti ensefalitis, aseptik meningitis atau autisme.Kreesten Meldgaard Madsen dkk bulan November 2002,melakukan penelitian sejak tahun 1991 - 1998 terhadap 440.655 anak yang mendapatkan imunisasi MMR. Hasilnya menunjukkan tidak terbukti hipotesis hubungan MMR dan Autisme.
Rekomendasi Intitusi atau Badan Kesehatan Dunia Beberapa institusi atau badan dunia di bidang kesehatan yang independen dan sudah diakui kredibilitasnya juga melakukan kajian ilmiah dan penelitian tentang tidak adanya hubungan imunisasi dan autisme. Dari hasil kajian tersebut, dikeluarkan rekomendasi untuk tenaga profesional untuk tetap menggunakan imunisasi MMR dan thimerosal karena tidak terbukti mengakibatkan Autisme.
The All Party Parliamentary Group on Primary Care and Public Health pada bulan Agustus 2000, menegaskan bahwa MMR aman. Dengan memperhatikan hubungan yang tidak terbukti antara beberapa kondisi seperti inflammatory bowel disease (gangguan pencernaan) dan autisme adalah tidak berdasar.
WHO (World Health Organisation), pada bulan Januari 2001 menyatakan mendukung sepenuhnya penggunaan imunisasi MMR dengan didasarkan kajian tentang keamanan dan efikasinya.
Beberapa institusi dan organisasi kesehatan bergengsi di Inggris termasuk the British Medical Association, Royal College of General Practitioners, Royal College of Nursing, Faculty of Public Health Medicine, United Kingdom Public Health Association, Royal College of Midwives, Community Practitioners and Health Visitors Association, Unison, Sense, Royal Pharmaceutical Society, Public Health Laboratory Service and Medicines Control Agency pada bulan januari tahun 2001 setelah mengadakan pertemuan dengan pemerintahan Inggris mengeluarkan pernyataan bersama yaitu MMR adalah vaksin yang sangat efektif dengan laporan keamanan yang sangat baik. Secara ilmiah sangat aman dan sanagat efektif untuk melindungi anak dari penyakit. Sangat merekomendasikan untuk memberikan MMR terhadap anak dan tanpa menimbulkan resiko.
The Committee on Safety of Medicine (Komite Keamanan Obat) pada bulan Maret 2001, menyatakan bahwa kesimpulan dr Wakefield tentang vaksin MMR terlalu premature. Tidak terdapat sesuatu yang mengkawatirkan. The Scottish Parliament?s Health and Community Care Committee, juga menyatakan pendapat tentang kontroversi yang terjadi, yaitu Berdasarkan pengalaman klinis berbasis bukti, tidak terdapat hubungan secara ilimiah antara MMR dan Autisme atau Crohn disease. Komite tesebut tidak merekomendasikan perubahan program imunisasi yang telah ditetapkan sebelum nya bahwa MMR tetap harus diberikan.
The Irish Parliament?s Joint Committee on Health and Children pada bulan September 2001, melakukan review terhadap beberapa penelitian termasuk presentasi Dr Wakefield yang mengungkapkan AUTISM berhungan dengan MMR. Menyimpulkan tidak ada hubungan antara MMR dan Autisme. Tidak terdapat pengalaman klinis lainnya yang membuktikan bahan lain di dalam MMR yang lebih aman dibandingkan kombinasi imunisasi MMR.
The American Academy of Pediatrics (AAP), organisasi profesi dokter anak di Amerika Serikat pada tanggal 12 ? 13 Juni 2000 mengadakan konferensi dengan topik "New Challenges in Childhood Immunizations" di Oak Brook, Illinois Amerika Serikat yang dihadiri para orang tua penderita autisme, pakar imunisasi kesehatan anak dan para peneliti. Pertemuan tersebut merekomendasikan bahwa tidak terdapat huibungan antara MMR dan Autisme. Menyatakan bahwa pemberian imunisasi secara terpisah tidak lebih baik dibandingkan MMR, malahan terjadi keterlambatan imunisasi MMR. Selanjutnya akan dilakukan penelitian lebih jauh tentang penyebab Autisme.
BAGAIMANA SIKAP KITA SEBAIKNYA ?
Bila mendengar dan mengetahui kontroversi tersebut, maka masyarakat awam bahkan beberapa klinisipun jadi bingung. Untuk menyikapinya kita harus cermat dan teliti dan berpikiran lebih jernih. Kalau mengamati beberapa penelitian yang mendukung adanya autisme berhubungan dengan imunisasi, mungkin benar sebagai pemicu. Secara umum penderita autisme sudah mempunyai kelainan genetik (bawaan) dan biologis sejak awal. Hal ini dibuktikan bahwa genetik tertentu sudah hampir dapat diidentifikasi dan penelitian terdapat kelainan otak sebelum dilakukan imunisasi. Kelainan autism ini bisa dipicu oleh bermacam hal seperti imunisasi, alergi makanan, logam berat dan sebagainya. Jadi bukan hanya imunisasi yang dapat memicu timbulnya autisme. Pada sebuah klinik tumbuh kembang anak didapatkan 40 anak dengan autism tetapi semuanya tidak pernah diberikan imunisasi. Hal ini membuktikan bahwa pemicu autisme bukan hanya imunisasi.
Penelitian yang menunjukkan hubungan keterkaitan imunisasi dan autism hanya dilihat dalam satu kelompok kecil (populasi) autism. Secara statistik hal ini hanya menunjukkan hubungan, tidak menunjukkan sebab akibat. Kita juga tidak boleh langsung terpengaruh pada laporan satu atau beberapa kasus, misalnya bila orang tua anak autism berpendapat bahwa anaknya timbul gejala autism setelah imunisasi.Kesimpulan tersebut tidak bisa digeneralisasikan terhadap anak sehat secara umum (populasi lebih luas). Kalau itu terjadi bisa saja kita juga terpengaruh oleh beberapa makanan yang harus dihindari oleh penderita autism juga juga akan dihindari oleh anak sehat lainnya. Jadi logika tersebut harus dicermati dan dimengerti.
Bila terpengaruh oleh pendapat yang mendukung keterkaitan autism dan imunisasi tanpa melihat fakta penelitian lainnya yang lebih jelas, maka kita akan mengabaikan imunisasi dengan segala akibatnya yang jauh lebih berbahaya pada anak. Penelitian dalam jumlah besar dan luas secara epidemiologis lebih bisa dipercaya untuk menunjukkan sebab akibat dibandingkan laporan beberapa kasus yang jumlahnya relatif tidak bermakna secara umum. Beberapa institusi atau badan kesehatan dunia yang bergengsi pun telah mengeluarkan rekomendasi untuk tetap meneruskan pemberian imunisasi MMR. Hal ini juga menambah keyakinan kita bahwa memang Imunisasi MMR memang benar aman.
Kontroversi itu terus berlanjut terus, namun kita bisa mengambil hikmah dan jalan yang terbaik anak kita harus imunisasi atau tidak. Untuk meyakinkan hal tersebut mungkin kita bisa berpedoman pada banyak penelitian yang lebih dipercaya validitasnya secara statistik dengan populasi lebih banyak dan luas yaitu Autisme tidak berhubungan dengan MMRl. Demikian pula kita harus percaya terhadap rekomendasi berbagai badan dunia kesehatan yang independen dan terpercaya setelah dilakukan kajian ilmiah terhadap berbagai penelitian yang dilakukan oleh beberapa pakar kesehatan anak di berbagai dunia maju.
Dari beberapa hal tersebut diatas, tampaknya dapat disimpulkan bahwa Imunisasi MMR tidak mengakibatkan Autisme, bila anak kita sehat dan tidak berbakat autisme. Tetapi diduga imunisasi dapat memicu memperberat timbulnya gangguan perilaku pada anak yang sudah mempunya bakat autisme secara genetik sejak lahir.
Tetapi tampaknya teori, penelitian atau pendapat beberapa kasus yang mendukung keterkaitan autisme dengan imunisasi, tidak boleh diabaikan bergitu saja. Meskipun laporan penelitian yang mendukung hubungan Autisme dan imunisasi hanya dalam populasi kecil atau bahkan laporan perkasus anak autisme. Sangatlah bijaksana untuk lebih waspada bila anak kita sudah mulai tampak ditemukan penyimpangan perkembangan atau perilaku sejak dini, memang sebaiknya untuk mendapatkan imunisasi MMR harus berkonsultasi lebih jelas dahulu dengan dokter anak. Bila anak kita sudah dicurigai ditemukan bakat kelainan Autism sejak dini atau beresiko terjadi autisme, mungkin bisa saja menunda dahulu imunisasi MMR sebelum dipastikan diagnosis Autisme dapat disingkirkan. Meskipun sebenarnya pemicu atau faktor yang memperberat Autisme bukan hanya imunisasi. Dalam hal seperti ini kita harus memahami dengan baik resiko, tanda dan gejala autisme sejak dini.
Tetapi bila anak kita sehat, tidak beresiko atau tidak menunjukkan tanda dini gejala Autisme maka kita tidak perlu kawatir untuk mendapatkan imunisasi tersebut. Kekawatiran terhadap imunisasi tanpa didasari pemahaman yang baik dan pemikiran yang jernih akan menimbulkan permasalahan kesehatan yang baru pada anak kita. Dengan menghindari imunisasi maka akan timbul permasalahan baru yang lebih berbahaya dan dapat mengancam jiwa terutama bila anak terkena infeksi yang dapat dicegah dengan imunisasi.

Dari VMJ Sampai Nikah

Lagi-lagi topiknya tentang VMJ. Emang ada apa dengan VMJ?? Ga kenapa2 soalnya dia ga ada apa2nya… ah, andai saja emang ga ada. Lho… Jadi? Kok, ga jelas gini?
Saya akan bercerita berpenggal-penggal cerita yang tak penuh dan kalimat2nya udah diubah redaksinya untuk akhirnya kita kaji bersama tentang cinta lawan jenis.
CERITA POPULER SATU (Ali bin Abi Thalib dan Fatimah Az-Zahra)
“Sebenarnya dulu… sebelum aku menikah denganmu, aku telah menyukai seorang pria,” aku seorang istri kepada suaminya.
Terang saja suaminya agak marah karena cemburu, tapi sambil memendam emosinya dia merespon, “Kalau begitu, alangkah tidak beruntungnya kamu menikah denganku, bukan dengannya…
” Sambil tersenyum karena senang melihat gelagat suaminya itu sang istri menjawab, “Bagaimana mungkin aku tidak beruntung? Kamulah orang itu, Suamiku…”
CERITA POPULER DUA (kisah Umar bin Khatthab)
Suatu saat aku akan mengadu kepada khalifah Umar tentang perilaku istriku yang sering marah2 kepadaku, maka aku pun datang ke rumahnya. Ternyata di sana aku mendengar sang khalifah sedang dimarahi istrinya dengan suara keras melebihi suara istriku kepadaku saat marah. Aku pun bertanya, “Mengapa engkau diam saja ketika istrimu berbuat seperti itu kepadamu?” tanyaku.
Dia pun menjawab, “Istriku adalah selimutku, dia adalah ibu bagi anak-anakku, dan dia pengurus rumah tanggaku, mengapa aku harus marah kepadanya? Karena itu, kubiarkan dia memarahiku…”
CERITA POPULER TIGA (kisah Zainab Al-Ghazaly dalam perjuangan wanita IM)
Sungguh saat aku masih di penjara buruk itu aku telah merelakan suamiku untuk menikah lagi bahkan jika dia ingin menceraikanku. Aku telah membuatnya susah dan menderita. Hartanya telah banyak disita karena dituduh ikut mendanai ikhwanul muslimin. Padahal dia bukan salah satu anggotanya pun.
Aku mendengar kabar bahwa dia telah diminta untuk menceraikanku, tapi dia tetap mempertahankanku sampai akhirnya kudengar kabar kematiannya saat aku masih di dalam bui. Semalaman aku menangis karena baktiku kepadanya terhalang selama hampir setahun lebih kami dipisahkan. Seakan aku mendengar kalimatnya, “Sungguh, aku takkan pernah menceraikannya…”
=======================================================================
CERITA-CERITA di atas adalah sepenggal kisah nyata yang akan kita kaji. Akhwat naksir ikhwan? Ikhwan naksir akhwat? Oh, ternyata tidak ada larangannya perasaan yang timbul dari ketidaksengajaan… maksudnya?? Yang namanya perasaan suka itu uncontrolled, Sobat! Kalau DIA sudah menganugerahkannya, ya syukurilah, “Alhamdulillah saya normal…” and then, STOP!
jangan bilang ma siapa2 dan jangan ngambil tindakan apa2 untuk menyuburkannya
mendekatlah kepadaNya, isi rongga itu hanya untuk sebuah nama: namaNya
Dari kisah Ali dan Fatimah memperlihatkan kalau rasa itu juga menimpa sahabat dan sahabiyah di zaman Rasulullah saw. Bahkan Rasulullah menolak setiap orang yang melamar puterinya sampai Ali datang. Apa kelebihan Ali dibanding sahabat yang lain? Para sahabat yang datang itu ga kalah shalih lho… sahabat yang lain bahkan kaya raya lho. Lalu? Ternyata Rasulullah saw tahu bahwa puterinya menyukai ikhwan itu
Nah, kalau emang udah siap mengambil amanah, ingatlah bahwa dalam perjalanannya akan banyak terjalannya. Meskipun cerai tidak diharamkan, tapi ternyata Allah tidak menyukai jalan itu. Maka, bersabarlah seperti Umar dan banyaklah saling pengertian…
Kalau sebuah pernikahan hanya dilandasi cinta, yakin deh, saat cinta itu luntur dan ternyata ada cinta lain yang datang, maka cinta yang luntur itu akan hancur. Berharaplah ridhaNya, berkomitmen, dan bangun sebuah cinta yang karena Allah… dimana salah satunya saling memeberikan satu demi satu tangga sampai panjatan keduanya mencapai jannah yang tertinggi dan memperoleh singgasana cahaya.
Saat cinta itu bahkan diuji di jalan da’wah, maka cinta takkan lekang oleh waktu dan jarak. Terbawa hingga jannahNya. Mahar yang luar biasa!! Seperti yang dilakukan sang suami kepada Zainab Al-Ghazaly. Dia yakin bahwa jalan istrinya adalah benar. Dia tak ingin melepasnya meskipun tuntutan mengizinkan (agak dipaksa untuk menandatangani surat cerai). Dia ingin ikatan itulah yang membuatnya ikut bersama sang istri ke jannahNya. Subhanallah…
Bagi antum (antum itu jamak ikhwan akhwat meskipun tanpa antunna, ya) yang sedang melakukan hubungan tak jelas, apa antum tidak mau mendapatkan seorang “dia” yang luar biasa dan istimewa di sisiNya?? apa antum ingin da’wah ikut ternoda bersamanya?? apa antum tidak kasihan kepada orang yang akan Dia takdirkan untuk antum?? Ya, sekarang terserah antum! Jangan salahkan kami jika suatu hari nanti (entah di dunia maupun di akhirat), antum berargumen “tidak ada yang mengingatkan saya…”

Minggu, 06 Juli 2008

Nafsu...(hmm.....)

Dari sejak awal manusia diciptakan, mereka sudah dibekali nafsu. Bahkan ketika merekapun hendak memulai periode “penciptaan ulang” generasi selanjutnya, itupun diawali dengan nafsu.

Anda boleh berpikir bebas mengenai artikel saya ini, tetapi inilah faktanya, semua dihadirkan dengan nafsu.
Tidak perduli sebaik atau sebejat apapun kelakuan kita, semuanya akan kembali kepada nafsu itu tadi.
Karena, nafsu terbagi atas dua macam :

1. Fujuroha
2. Taqwaha

Nafsu Fujuroha adalah nafsu untuk berbuat menyimpang atau negatip sedangkan Nafsu Taqwaha adalah nafsu untuk berbuat kebenaran atau positip.

Dasarnya adalah :

wa nafsin wama sawwaha, fa alhamaha fujuroha wa taqwaha -Qs. Asy-Syams : 7-8

Dan nafs serta penyempurnaannya, diwahyukan kepadanya kefasikan serta ketakwaan …

Pada penjabarannya, kedua nafsu tadi bisa terpecah lagi menjadi banyak pembagian dan percabangan. Tetapi yang jelas pada akhirnya yang menjadi penentu dari penilaian dimata Tuhan adalah Nafs yang muthmainnah. Yaitu nafsu yang sudah berhasil melalui banyak fase dalam menuju pendominasian keseharian kita, dimana setiap gerak dan langkah hanya terpusat pada sistem ridhatillah atau keridhoan Allah.

Sebaliknya orang yang melakukan perbuatan buruk adalah orang yang berpusat pada sistem fujuroha, termasuklah yang senantiasa bersikap ingkar, membantah, berbuat zalim, berbuat sia-sia dan sebagainya.

Ketika dua orang lawan jenis melakukan persetubuhan dalam konsep suka sama suka, cinta sama cinta maka saat itu mereka sudah tenggelam dalam nafsu. Tetapi nafsu apakah yang demikian itu ? Bisakah dikelompokkan kedalam nafsu yang taqwaha ataukah kedalam nafsu fujuroha ?

Ketika seseorang memutuskan diri untuk menonton suatu pertunjukan yang digelar disebuah teater atau bioskop, maka inipun pada hakekatnya sedang digeluti oleh nafsunya. Tetapi pertanyaannya tetap sama, nafsu apakah yang demikian itu ? Bisakah dikelompokkan kedalam nafsu yang taqwaha ataukah kedalam nafsu fujuroha ?

Bila nafsu itu adalah taqwaha, maka apa kira-kira kriterianya ? sejauh apa batasan minimal serta maksimal sebuah perbuatan sehingga dapat dikelompokkan kedalam perbuatan yang dibenarkan (bukan membenarkan) ?

Sebaliknya lagi bila nafsu itu fujuroha maka pertanyaannya juga sama … mana standar-standar penetapannya dalam ukuran grafik minimal dan maksimal pada sumbu X dan Y ?

Islam lalu mengajarkan :

Dan dialah yang menjadikan kebun-kebun berumpun dan yang tidak berumpun serta tumbuhan dan ladang yang berbeda hasilnya, begitupun yang berminyak dan yang bijinya bersusun, yang serupa dan yang tiada serupa. Makanlah buahnya bila dia berbuah, dan tunaikanlah haknya dihari memetik hasilnya (sebagai sedekah); dan janganlah kamu berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan. (QS. Al-An’am 6:141)

Sebaik-baik agama ialah haniffiyat al-samhah (yaitu semangat mencari kebenaran yang lapang, toleran, tidak sempit, tanpa kefanatikan dan tidak membelenggu jiwa) - Riwayat Ahmad

Pada kesempatan lain, Nabi mengajarkan pada Utsman ibn Mazh’un : “Sesungguhnya matamu punya hak atas engkau, dan keluargamu punya hak atas engkau! Maka sembahyanglah dan tidurlah, puasalah dan makanlah!”

Makan dan minumlah, dan jangan berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan. (QS. 7:31)

Maksud terpenting yang dapat dipetik dari ajaran diatas adalah bahwa ajaran Islam hendak menempatkan manusia pada posisi kemanusiaannya. Bahwa manusia itu bukan malaikat, yang sama sekali tidak memiliki kecenderungan bendawi (makan, tidur, berhubungan seksual atau kesenangan lainnya termasuk nonton, main games dan seterusnya).

Ada batasan yang diberikan, yaitu jangan berlebih-lebihan.
Tunaikan haq masing-masing, dalam konteks modern sekarang ini batasan lebih dan kurang ini memang kadang terasa bias antara satu orang dengan orang yang lainnya. Banyak faktor yang kemudian harus sama-sama dipertimbangkan secara bijak dan tidak dapat digeneralisir.

Haq mata untuk menonton harus di-imbangi juga dengan niat awal dari menonton itu sendiri, apakah just for having fun ? penasaran ? mencari ilmu ? dan seterusnya …

Haq kelamin untuk bertemu kelamin … juga diatur dengan sistem pernikahan yang legal serta niat awal persetubuhan tersebut, apakah sekedar memuaskan fujuroha atau memang untuk mencapai taqwaha (sebab bukankah penyalurannya pada tempat yang dibenarkan menjadi pahala ?)

Stop.
Jangan tegang …
Marilah kita simak ayat berikut : Walaa uqsimu bin nafsil lawwamah (Qs. al-Qiyamah ayat 2)

Manusia punya kecenderungan untuk mengalihkan nafsunya pada pertobatan, jadi bila kita merasa lebih banyak digiring oleh nafsu fujuroha ketimbang taqwaha yang akan mengantarkan kita pada muthmainnah maka segeralah perbaiki niat. Segera salurkan haq yang ada secara proporsional dan tepat sasaran.

Hidup ada haq dan kewajiban, bersedekah adalah kewajiban kita kepada orang yang membutuhkan bantuan rezeki sementara membayar sesuatu untuk kesenangan jiwa maupun pendidikan batiniah merupakah haq jiwa didalam kehidupan ini. Islam tidak mengajarkan konsep rahibiyah atau sufiesme, tetapi Islam mengajarkan keseimbangan.

Mohon maaf bila artikel ini dirasa kurang berkenan.

Yaa ayya tuhannafsul muthmainnah. Irrji’ii ilaa Rabbiki radhiyatan mardhiyah. Fad khulii fi’ibaadi. Wad khuli jannatii”.